04 Juli 2021

Aksara "RA" - ꦫ - Sebagai Pasangan

꧋ꦄꦏ꧀ꦱꦫ ꧌ꦫ꧍ ꦱꦼꦧꦒꦻꦥꦱꦔꦤ꧀꧉

Pada postingan sebelumnya → adalah aksara RA yang dipasangi/disigeg/ dimatikan.

ꦥꦝꦥꦺꦴꦱ꧀ꦠꦶꦔꦤ꧀ꦰꦼꦧꦼꦭꦸꦩ꧀‍ꦚꦴꦝꦭ
ꦲꦏ꧀ꦱꦫ꧌ꦫ꧍ꦪꦁꦝꦶꦥꦱꦔꦶ꧈ꦢꦶꦱꦶ
ꦒꦼꦒ꧀ꦝꦶꦩꦠꦶꦏꦤ꧀

Sekarang penggunaan aksara "RA" sebagai pasangan. Perbedaan antara TRADISIONAL dan MARDIKAWI adalah bahwa saat ganti kata (salin tembung), pada :

Baca selengkapnya »

Aksara "RA" - ꦫ - Disigeg/Dimatikan

꧋ꦄꦏ꧀ꦱꦫ ꧌ꦫ꧍ ꦢꦶꦱꦶꦒꦼꦒꦠꦻꦴꦝꦶꦩ
ꦠꦶꦏꦤ꧀꧉

Pada dasarnya, penulisan aksara Jawa "RA" yang dipasangi (artinya "RA" disigeg atau dimatikan) ini bisa dilakukan beberapa cara, misalnya : Purnawarman bisa ditulis dengan minimal 3 cara, yaitu :

  1. "RA" dipasangi/dimatikan dan berubah bentuk menjadi repha - dengan dwita"
  2. "RA" dipasangi/dimatikan dan berubah bentuk menjadi layar - dengan dwita"
  3. "RA" dipasangi/dimatikan dan berubah bentuk menjadi layar - tanpa dwita
Baca selengkapnya »

Tradisional VS Mardikawi

꧋ꦠꦿꦝꦶꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀ vs ꦩꦫ꧀ꦢ꧀ꦢꦶꦏꦮꦶ꧉

Perbedaan paugeran/tata tulis TRADISIONAL dengan tata tulis Jawa Kuno menurut Serat MARDIKAWI.

ꦥꦼꦫ꧀ꦧ꧀‍ꦧꦺꦝꦴꦤ꧀ꦥꦲꦸꦒꦼꦫꦤ꧀ꦠꦠꦠꦸꦭꦶꦱ꧀ꦠꦿ
ꦝꦶꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀ꦝꦼꦔꦤ꧀ꦠꦠꦠꦸꦭꦶꦱ꧀ꦗꦮꦏꦸꦤ
ꦩꦼꦤꦸꦫꦸꦠ꧀ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦩꦫ꧀ꦢ꧀ꦢꦶꦏꦮꦶ꧉

Mardikawi tidak mengenal pasangan "ya", semua pasangan "ya" adalah pengkal. Sehingga tidak membedakan aksara "ya" itu ada di tengah kata (satembung) atau ganti kata (salin tembung).

Baca selengkapnya »

Huruf Vokal Aksara Jawa

꧋ꦲꦸꦫꦸꦥ꦳꧀ꦮ꦳ꦺꦴꦏꦭꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧉

Menulis huruf latin dan aksara Jawa, jika ditulis secara standar baku, sebetulnya hampir sama. Khususnya untuk penggunaan huruf vokal : 

  • ditulis "u" - bisa dibaca sebagai "u" atau "o" 
  • ditulis "i" - bisa dibaca sebagai "i" atau "é" 
  • ditulis "a" - bisa dibaca sebagai "a" atau "o" 
  • ditulis "o" - bisa dibaca sebagai "o" pada kata "boleh" atau "o" pada kata "botol"   
Baca selengkapnya »